Fall into Fairies


Halo bloggers~~~ apa kabar? Udah lama nggak curhat disini :D
Ini curhatan lho, curhatan tapi wagu tapi dicampur cerita fantasi._.


Jadi begini….
Suatu hari ada seorang makhluk dari dunia peri datang ke dunia-ku. Dia tampan, setidaknya menurutku. Dia tidak terlihat seperti peri pada umumnya, tapi terlalu tidak normal untuk dipanggil seorang manusia.
Dunianya dengan duniaku berbeda. Namun entah, mengapa bisa aku tertarik padanya dan begitu juga sebaliknya. Kami selalu bersama-sama, menghabiskan waktu luang bersama.
Sebenarnya waktu luangku. Aku jarang sekali memiliki waktu luang. Namun karena ia tetaplah seorang peri, ia bisa menemaniku kapan saja. Bahkan dengan keadaan tak terlihat sekalipun.
Semakin hari kami semakin melekat. Rasa sayang yang timbul diantara kami semakin besar, aku sadar itu. Aku juga sadar, bahwa aku telah jatuh cinta pada seorang peri yang hidupnya lebih lama daripada seorang manusia. Peri memang memiliki masa kehidupan, tentu saja masa seorang peri dan seorang manusia berbeda jauh. Seorang peri dapat hidup berabad-abad lamanya, sedangkan manusia? Manusia hanya hidup beberapa dekade saja, jika ada yang satu abad mungkin hanya satu abad lebih beberapa tahun saja.
Dan sekarang, perbedaan diantara kami semakin jelas. Namun ada satu yang tetap sama, yaitu hati kita. Hati kami merupakan satu kesatuan. Setidaknya begitu yang kami berdua rasakan dan percayai.
Manusia memang makhluk yang tak lepas dari kesalahan, tidak seperti seorang peri yang hampir sempurna itu. Semuanya terasa lebih jelas ketika manusia melakukan kesalahan.
“Sesakit apapun juga, aku akan terus mencintaimu. Tak akan pernah berubah. Mungkin yang beubah hanyalah cintaku yang semakin besar terhadapmu.” Kata manusia itu.
Sesakit apapun, seberapa banyak dan sering orang-orang yang berada disekitar manusia itu mencoba untuk menghalangi dan menghentikan hubungannya dengan si peri itu, manusia itu akan bertahan pada pilihannya. Ia telah memilih peri itu.
“Aku hanya sumber kesedihan bagimu.” Kata peri itu.
Memang benar manusia itu merasakan banyak kepedihan, namun mendengar orang yang ia cintai berkata seperti itu. Justru membuat hatinya lebih tersayat lagi. Baginya, peri itu adalah sumber kekuatannya, alasannya untuk bertahan hidup dan tetap tersenyum menghadapi kehidupannya yang semakin hari semakin rumit dan bermasalah.
Manusia itu hanya dapat menangis. Ia sedih. Namun ia tak menampakkan kesedihannya itu di muka umum.
Saat ia bertemu kembali dengan si peri, perasaan manusia itu campur aduk. Jantungnya berdebar dengan kencang, rasa resah dan takut timbul di dadanya. Yang manusia itu tau hanyalah, ia mencintai peri itu apa adanya, ia takut kehilangannya, ia resah jika keesokkan harinya ia tidak lagi bersama si peri itu. semuanya terasa berat baginya. Dengan melihat wajahnya saja, manusia itu ingin menangis. Namun ia menahan tangisnya. Sangat sulit baginya untuk sekadar bernafas lega, ia benar-benar ingin menangis. Tapi ia tak bisa melakukannya.
Ia hanya berharap dan berdo’a bahwa semuanya akan membaik. Membuatnya tersenyum tanpa ada kesedihan tersisa.
----

Sekian, gimana? Fail ya? :v ini fresh lho wkwkwk

Komentar

Postingan Populer