Pendidikan Politik Kesetaraan Gender [Part 1]


Hei guys, salam sejahtera! Aku disini mau bagi-bagi pengalamanku pas aku ikut pelatihan pendidikan politik nih. Sebenernya aku peserta selundupan disana,haha. Ya, karena ngga dapet surat resminya. Well, I don’t care about it. Selama aku dapet ilmu yg bermanfaat ya kenapa enggak.neheheh (=^-ω-^=)
Nah, pada pertemuan pertama hari Minggu, 5 Januari 2014 kemarin bertempat di Racik Desa pertemuan pertama dari “Program Pendidikan Politik Oleh dan Untuk Pemilih Pemula Perempuan dengan Peer-based and New Political Participatory Strategy 2014” dimulai.
Disini aku dapet temen baru dan pengetahuan baru. Dan waktu materi diberikan terasa asik dan tidak membuat jenuh.
Pemateri hari Minggu kemarin adalah pak Abdul Rohman, S. Sos., M.P.A atau yang akrab disebut dengan pak Oman. Pak Oman ini memberikan materi yang berjudul “Kesadaran Gender”.

Pertama, kami para peserta pelatihan diwajibkan untuk bekenalan satu-satu. Well, terasa menyenangkan menurutku karena dibarengi dengan ocehan lucu dari pak Oman.
Setelah berkenalan pak Oman menjelaskan tentang sticky note yang disediakan untuk kami. Kegunaan sticky note itu untuk menulis “Aha moment” kami.
lalu, pak Oman juga meminta dua orang dari kami untuk menjadi "mata" dan "telinga" selama pelatihan hari itu berlangsung. Kemudian barulah pak Oman menyampaikan isi materi.
Pertama, pak Oman menyediakan sebuah masalah untuk kami komentari.
‘Rani 17 tahun sangat suka belajar, belajar dan pintar. Ia dipuji oleh seorang guru bahwa ia pintar dan kelak dapat mendapatkan beasiswa dan akan menjadi orang besar nantinya. Mendengar pujian dari gurunya, Rani sangat senang. Saat ia pulang ke rumah dan menceritakan ke ayah dan pamannya. Namun, mereka berdua justru berkata bahwa hal itu tidak masuk akal sekali, kuliah itu tidak ada gunanya bagi seorang perempuan karena diakhirnya hanya akan menikah dan punya anak. Dan melayangkan pertanyaan “Kamu fikir ada yang mau kasih mas kawin lebih gara-gara kamu punya pendidikan tinggi?”’
Nah, setelah membaca permasalahan diatas tadi siapa sih yang merasa ngk terima? Jujur kalo aku sih jelas nggak terima, perkataan si ayah dan paman tadi seperti merendahkan perempuan walaupun kenyaataannya memang seperti itu. Tapi ya woles aja kali ya~
Pertanyaan dari pak Oman:
“Apakah tujuan hidup dari seorang perempuan terbatas untuk menikah dan punya anak?”
Jawabannya, tentu saja tidak. Hak perempuan dan laki-laki adalah sama. Jika seorang perempuan hanya terbatas akan hal tersebut, maka jika perempuan tersebut memiliki bakat dan tidak mengembangkan dan memanfaatkannya maka bakat tersebut bisa saja hilang atau tumpul. Bukankah sia-sia jika begitu?
Pertanyaan selanjutnya:
“Bagaimanakah perlakuan semacam itu bergampak pada kehidupan Rani selanjutnya?”
Jawabannya berbagai macam yang dikemukakan oleh para peserta pelatihan tadi.
1.       Rini adalah perempuan yang pintar, maka ia bisa melanjutkan untuk memilih kuliah. Ia tau mana yang baik dan yang tepat untuknya.
2.       Jika Rini adalah tipe orang yang mudah down, maka kita sebagai orang luar yang peduli dengannya harus menyemangati dia.

Kemudian pak Oman menjelaskan tentang Gender.
Sekarang, apa yang kamu ketahui tentang ‘gender’? Pasti yang terlintas dibenakmu adalah jenis kelamin. Iya kan? :p
Sebenernya bukan seperti itu. Simak nih pengertian dan perbedaan dari gender dan jenis kelamin!^^
Gender adalah peran, perilaku, kegiatan, dan tampilan yang terbangun secara social, diberikan oleh masyarakat, yang dianggap pas untuk laki-laki dan perempuan. Sedangkan jenis kelamin adalah karakter biologis dan psikologis yang memnedakan antara laki-laki dan perempuan.
Nah, sekarang untuk mengetahui perbedaan antara gender dan jenis kelamin, lihatlah table berikut mengenai hal-hal yang khas antara laki-laki dan perempuan.
Cowok
Cewek
Ganteng

Cantik
Melahirkan
Sangar

Gemulai

Cuek

Rumpi

Keras kepala

Curhat

Kuat

Pink

Geng

Perasaan

Kerja keras

Kerudung

Logika

Rok

Mimpi basah

Menangis



Bunga


Nah, dari table diatas manakah menurut kalian yang termasuk gender? Manakah yang masuk jenis kelamin?
Kita ambil dari jenis kelamin terlebih dahulu:
Cowok à Ganteng, mimpi basah
Cewek à Cantik, melahirkan, kerudung
Selain itu masuk ke gender. Kenapa? Sekarang coba dipahami pelan-pelan.
Point pertama. Apa sangar itu hanya cowok saja yang bisa melakukan itu? Enggakkan? Cewek juga bisa sangar lho, coba kalian cek aja disekolah kalian, ada guru cewek yang sangar atau killer ngk? Pasti adakan?
Point kedua. Apa cuek itu Cuma bisa cowok yang ngelakuin? Cewek juga bisa kok.. Aku juga termasuk kalo point ini.heheh curhat dikit xD
Point ketiga. Keras kepala kayaknya nggak Cuma cowok deh yang bisa keras kepala. Cewek juga bisa kok. Tergantung pendirian orang masing-masing sih kalo yang beginian mah. Setuju?
Point selanjutnya. Geng, emm diliat deh disekitar kamu. Apa Cuma cowok aja yang punya geng? Nggak, kan?
Point selanjutnya. Emang Cuma cowok yang punya logika? Cewek juga punya kok. Cewek maupun cowok sama-sama mempunyai otak, jadi keduanya punya logika.
Nah sekarang kebagian yang cewek.
Point pertama. Rumpi, kayaknya yang bisa rumpi ngk Cuma cewek aja deh. Cuman, nggak ketahuan aja kalo cowok suka rumpi. Soalnya jarang memperhatikan para cowok juga kan pastinya? Kalo aku sih iya.wkwkw
Point kedua. Curhat, hal ini biasa banget dilakuin cewek setiap waktu. Bahkan pas pelajaranpun juga, iyakan? :p nah, tapi cowok juga bisa curhat kok. Cuma nggak keliatan aja, gengsi mungkin mereka. Bahkan ada cowok yg curhat sama cewek, iya nggak? *pengalaman*
Point ketiga. Menangis, iya sih emang cewek lebih sering terlihat menangis daripada cowok. Tapi cowok juga bisa nangis kok. Cowok juga punya perasaankan? Mereka boleh-boleh aja menangis sesuka hati mereka, mereka punya hak untuk menangis sama seperti halnya cewek.
Point terakhir. Pink, pernah liat cowok pakai sesuatu bewarna pink? Aku sering liat lho~ nah bahkan ada tim futsal atau basket cowok sebuah SMA yang seragamnya bewarna pink. Berarti cewek sama cowok punya hak yang sama untuk pakai warna pink juga kan? ^^
Dari point-point di atas semoga kalian bisa nangkep yang dimaksud yaaah  
ε
Setelah penjelasan diatas, kami para peserta melepas alas kaki. Kemudian duduk dilantai yang dingin. Peserta hari Minggu kemarin ada 13. Jadi ada 6 pasang cewek-cewek penerus bangsa yang kece duduk dilantai dan saling mempertemukan jari-jari kaki mereka. Kemudian ada 1 orang yang nginjek-nginjek kaki kita yang duduk di bawah. Sakit eh sakit *nangis lap ingus* nah, jadi disini pak Oman mau ngasih pengertian bahwa “semua yang diinjak merasakan hal yang sama, yaitu sakit. Namun, sakit yang dirasakan berbeda-beda tiap orang”
Nah, pas duduk-duduk dilantai gitu malah asik, meskipun kedingininan sedikit. Wajah-wajah perpempuan penerus bangsa yang aku lihat justru gembira. Setelah itu suasananya jadi lebih hangat sih menurutku :3
Kemudian, pak Oman meminta kami para peserta untuk memilih salah satu sudut ruangan yang ada. Setelah kami melakukan hal tersebut, kami ditanya siapa yang ‘mengajak’ dan yang ‘diajak’. Kemudian pak Oman meminta penjelasan dari hal tersebut kepada kami.
Kemudian kami dipersilakan duduk kembali. Pak Oman pun melanjutkan materi selajutnya yaitu tentang “Diskriminasi dan Kesetaraan”.
Apa yang kalian ketahui tentang diskriminasi gender?
Jadi, diskriminasi gender adalah segala bentuk pembedaan, pengecualian, atau pembatasan yang dibuat berdasarkan peran dan norma social sehingga seseorang tidak dapat menikmati haknya manusia.
Kesetaraan dan kedailan distribusi manfaat dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin memiliki kebutuhan dan kekuatan yang berbdeda sehingga perlu dilihat dan ditanggapi dengan mempertimbangkan ketidakseimbangan yang ada di antara keduanya.
Jadi, apa yang akan kalian lakukan kalau kalian di diskriminasi?
Simple, cukup tersenyum dan berterimakasih. Jangan balas dengan kekerasan untuk membela diri, beri mereka pengertian akan kesetaraan yang kamu miliki sebagai perempuan dan tentu saja sebagai sesame makhluk hidup.
Kemudian, setelah dijelaskan mengenai diskriminasi dan kesetaraan, pak Oman meminta kami untuk kami mebuat kelompk sketsa. Pas ini seru juga, kita acting dan menyampaikan pesan kepada penonton mengenai diskriminasi dan kesetaraan.

Pesan kunci :
“Tidak ada peran gender yang lebih kuat daripada yang lain”
“Gender adalah saling melengkapi”
“Orang dan budaya memiliki perbedaan tentang pikiran dan kepercayaan terhadap peran dan tanggung jawab gender”
“Menyeimbangkan relasi berdasar gender perlu melihat kondisi ketidak seimbangan antara aki-laki dan perempuan”
“Pertajam persamaan, pertumpul perbedaan”
“Lembut kepada manusia, keras kepada masalah”

Cukup sekian pengetahuan baru dan pengalaman saya~ semoga dapat membantu kalian dalam memahami tentang “Kesadaran Gender”.
Yo! Sampai jumpa di sesi berikutnya! ^^

Komentar

Postingan Populer