Mercon a.k.a Petasan
Yuhu, nyoba nulis tiap hari buat #NulisRandom2015 nih
disela-sela waktu istirahat di akhir Juni :'3
Setelah membahas zombie ngeheetz kemarin, hari ini aku bakal
ngebahas tentang masa kanak-kanak seorang gadis yang insyallah jodohnya Jongsuk
(Baca: Uciks) *oke ini mimpi*
Habis subuhan tadi pagi 25 Juni 2015, tiba-tiba keinget masa
kecil sewaktu ramadhan. Waktu itu umurku berkisar antara 8-11 tahun. Zaman-zaman
SD kelas 2, 3, 4.
Biasanya, sehabis subuhan dantadarusan di masjid dekat
rumah, Masjid Miftahul Khasanah kami para anak kecil buru-buru pulang ke rumah
dan kembali berkumpul di lapangan dekat rumah. Untuk apa? Untuk berburu mercon
(baca: petasan) di kampung sebelah yang satu bungkusnya seharga lima ratus
rupiah, zaman dulu masih murah bingits.
Pas kecil pun aku udah terbiasa dengan pergaulan layaknya
anak perempuan yang sekolah di stm, yha ceweknya sedikit. Kalau nggak salah, cuma
ada 2 cewek yang berburu mercon yang bakal meletus kalau dilempar ke tanah dan
di sungut dengan korek api atau kami biasa menyebutnya mercon korek api karena
bentuknya yang tipis dan lonjong serta memiliki kepala(?) seperti korek api.
Waktu itu aku, Tika, Jaja, Benny, Reza, Rudi dkk *aslinya
lupa, yang jelas ada beberapa cowok lagi* pergi ke blok E sembunyi-sembunyi
dari orang tua, yha soalnya kami kalau main mercon yhaa berisik. Yang cowok
biasanya nggangguin yang cewek, ngelempar-lempar mercon ke arah ku sama Tika
dan alhasil kami teriak-teriak soalnya takut kena. Emmm, kami? Kayaknya Cuma aku
yang teriak-teriak waktu itu :’) kan bahaya banget kalau bisa kena beneraan. Para lelaki engga mikir panjang seperti kami sih, hal-hal kecil aja di pikir berulang kali. Apalagi tentang masa depan kita sih? *ngomong soma fotonya Jongsuk*
But sure, jaman dulu asyik banget. Bisa main habis subuh,
teriak-teriak seenak jidat. Yah, namanya juga anak kecil. Sekarang, kalau suruh
teriak-teriak abis subuh? Yha dikira ngga waras :’)
Somehow pingin ngulang masa lalu, yha tapi ga bisa. Yang bisa
diulang hanyalah kenangan yang masih disimpan dalam memori otak kita, meskipun
otak kita dapat mengedit-editnya. Jadi, kenangan itu nggak pasti 100% bener,
kecuali kalau kenangan tersebut di dokumentasikan atau minimal di tulis dalam
diary.
Satu alasan kenapa aku pingin mengulang masa lalu saat
ramadhan. Karena aku bisa tertawa bahagia tanpa adanya kamu disisiku #eaaaa
baper lagi :v
Anyway, sekarang temen-temen masa kecilku yang juga
tetanggaku itu sekarang fisiknya udah kayak om-om kecuali Tika lho ya. Aku kaget
banget pas liat mereka lagi beberapa waktu yang lalu. Benny udah bewokan, Reza
body-nya aduhai kaya om-om manis #eaa, Bintang udah beda juga penampilannya,
Rudi sekarang sifat dan dandannya jadi kayak ustadz wanna be. Sedangkan aku? Masih
aja kayak gini. Masih stuck kaya gini. Well, short hair makes me feel beautiful
but hijab makes me feel i’m the most beautiful girl in the world. Huhauhuahau,
berhijablah wahai saudari-saudariku tercinta :3
Yak, sekian #NulisRandom2015 yang bener-bener random ini. Salam
ramadhan.
----
Source image: kaskus
Komentar
Posting Komentar