Fanfic: Lonely

Minna-san, ini ceritanya mau aku buat songFict.hehehehe
baru pertamakalinya aku buat songFict. kalo aneh, maap ya.heheh
-----



“Saifuuuu!!!!!!!” teriakku ketika melihat Saifu memakai seragam yang sama seperti yang ku kenakan. Aku tidak menyangka bahwa aku dan Saifu akan satu SMA.
“Ucii!!!!!!!” Saifu balas berteriak tak kalah girang.
“Aku tak menyangka kita akan satu SMA. Kau sih, pake rahasia-rahasiaan segala waktu kutanya kau akan masuk SMA mana” kataku sebal
“Gomene, aku hanya mau memberi kejutan saja..hehehe” saifu terkekeh.
“Hmm.. yasudah. Ayo masuk kelas!” ajakku
“Ikou..”

Hari-hari kami jalani seperti biasa, ceria dan selalu bersama. Aku dan Saifu sudah bersahabat sejak 3 tahun lalu.
Akan tetapi, kami mulai renggang ketika ekstrakulikuler dimulai. Aku yang disibukkan ekstrakulikuler basket selalu pulang sore dan selalu capai, sehingga tak ada waktu untuk main, sedangkan Saifu, ia sibuk dengan dunia barunya, fotografer.
Saifu kini sedikit berubah, ia lebih dewasa semenjak mengikuti ekstrakulikuler itu. Tapi Saifu tetaplah Saifu yang dulu.
Ketika aku sedang piket, aku harus membersihkan bola-bola yang berserakan di lapangan basket. Rasa malaspun merajai diriku. Lalu aku beralih pada handphone ku. Kuputar lagu kesukaanku. Tanpa sadar, aku menari. Mengikuti irama, mengikuti sebagaimana gerakan dance dalam videoclip nya.
Lagu berakhir. Terdengar ada suara tepuk tangan.
“Eh?” aku kaget.
“Siapa disana?” tanyaku. Tidak terlihat jelas wajahnya, karena lampu-lampu di lapangan sudah dimatikan. Orang itu mendekat.
“Ehh?!!”
“Kau jago dance juga ya? Hebat!!! Kakkoi!” puji orang itu.
“Ryutaro-senpai?! Kenapa masih disini?”
“Well, sebenarnya aku masih ingin latihan. Lalu, ternyata ada kau. Mau menemani ku latihan?”
“Aku capek Ryutaro-senpai. Gomene”
“Siapa yang minta kau ikut berlatih? Aku hanya minta kau menemaniku saja”
“Eeh? Yasudahlah. Terserah.” Jawabku malas sambil memungut bola basket satu-satu.
Tiba-tiba Ryutaro-senpai membantuku memungut bola basket yang berceceran dimana-mana.
“Boleh ku bantu kan?” tanyanya.
Aku tersenyum.
“Tentu saja. Arigatou”
Terlihat sudut-sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyum. Aku tak pernah membayangkan bisa melihat wajahnya dari dekat seperti ini. Membuatku semakin tertarik padanya.
Lama kelamaan, kami menjadi akrab. Kami sering pulang bersama. Menceritakan hal-hal yang menurut kami menarik.
Weekend yang tak seperti biasa, Saifu ternyata libur ekstrakulikuler. Ia bisa bermain bersamaku. Kami pergi ke taman bermain. Meskipun sedikit kekanak-kanakkan, tapi aku suka bermain di taman bermain. Sewaktu pulang, Saifu terlihat girang. Sedari tadi ia melihat kea rah handphonenya.
“Nanka kyo ureshiso ne”
“Unn~” kata Saifu sambil mengangguk-angguk.
“Ada apa sih? Cerita dong..” godaku
“Ucii.. aku,,, aku lagi suka sama senpai kita!!!! Kyaaa,, aku sudah dapat alamat emailnya. Kyaaaa>,<”
“Ehh? Senpai kita? Siapa? Eceiyeeehhh.. selamat ya! Buruan di email dong! Eceiyeeehh! Ganbatte ne!”
“Unn~ arigatou. Kau pasti kenal dengannya. Pasti. Ngomong-ngomong, kau juga sudah ada orang yang kau suka?” Tanya Saifu
Dheg..
Pertanyaan Saifu membuatku mengingat wajah Ryutaro-senpai. Ia, aku akui aku menyukainya.
“Siapa? Siapa? Ayo ceritakaaann” goda Saifu
“Kau juga pasti mengenalnya. Yang jelas, ia sangat manis dan baik hati”
“Kyaaa.. semoga kau berhasil yaaa!!!”
********
Sepulang bermain bersama Saifu, aku mendapat telepon dari Ryutaro-senpai.
Aku diajak pergi. Entah dimana. Ryutaro-senpai yang akan menjemputku. Aku sudah salah tingkah sendiri ketika Ryutaro-senpai bilang akan menjemputku. Aku tetap mencoba calm down dengan mendengarkan lagu yang ada di handphone ku. Aku menunggu Ryutaro-senpai di depan rumah. Ketika If you’re not the one milik Daniel Bedingfield berdendang,sayup-sayup terdengar suara motor memasuki wilayah komplek rumahku. Ku lepas headset dari telingaku. Aku benar-benar kaget ketika motor sport bewarna merah berhenti di depanku.
Lalu, orang yang memakai jacket kulit itu melepas helm nya. Lalu orang itu tersenyum padaku.
Aku benar-benar tidak menyangka, bahwa orang yang menaiki motor sport itu adalah Ryutaro-senpai. Jantungku serasa dipompa dengan cepat ketika Ryutaro-senpai melepas helm nya dan tersenyum padaku.
“Ikou..” kata Ryutaro-senpai sambil memberikan helm padaku.
“Unn~” aku menerima helm itu dan memakainya. Lalu naik di boncengan motornya.
Lalu Ryutaro-senpai menjalankan motornya ngebut.
 ‘Doki doki to the max mameeennnn’ batinku.
Rasa penasaranku tak kalah kuat. Kemana aku akan dibawa pergi?
“Ryutaro-senpai? Kita mau kemana?”
Tak ada jawaban. Kini aku berteriak.
“RYUTARO SENPAI? KITA MAU KEMANA?”
Mendadak motor di rem.
Ciiittttt….
Sekejab badanku maju kedepan, mendekap hangatnya tubuh Ryutaro-senpai. Jantungku kembali berdebar kencang.
Ia melepas helmnya.
“Sampai” kata Ryutaro-senpai
Dengan cepat, kulepas pelukkanku. Aku jadi salah tingkah.
Ryutaro-senpai terkekeh.
“Ikou. Kita sudah sampai” kata Ryutaro-senpai setelah helmku kubuka.
Akupun turun dari motor.
Aku terperangah melihat keindahan yang begitu mempesona.
Kami berada di sebuah resto. Lebih tepatnya, resto yang viewnya bukit.
“Ikou.. “ kata Ryutaro-senpai lalu menggandeng tanganku.
Kami duduk di meja yang tengah. Dikelilingi oleh meja-meja lain.
Kamipun memesan makanan. Kami mengobrol banyak hal. Sampai akhirnya, Ryutaro-senpai menyatakan perasaannya padaku.
“Uci.. kimi ga daisuki.. suki” kata Ryutaro-senpai
Aku tertegun. Tak percaya.
Tapi aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku memang menyukainya.
“Watashi mo. Suki.” Jawabku
“Arigatou” kata Ryutaro-senpai sebelum mengecup keningku.
**********
Hari-hari bahagia berlalu.. sampai terdengar rumour. Bahwa aku hanya memanfaatkan Ryutaro-senpai dan juga aku difitnah bahwa aku masih punya hubungan dengan No Minwoo.
Ryutaro-senpai mendatangiku.
“Arigatou.. terimakasih telah membohongiku. Kembalilah pada No Minwoo mu itu. Terimakasih atas kemunafikanmu. Kita putus.” kata Ryutaro-senpai penuh dengan kebencian.
“Cotto matte! Dari mana kau mendengar gossip itu? Aku tak ada hubungan sama sekali dengan No Minwoo” jelasku.
“I hate you” kata Ryutaro-senpai dengan rasa sakit dan kebencian.
“Tolonglah. Percaya padaku. Jangan dengarkan mereka jika mereka membuatmu begitu sekit”
“I hate you” ulang Ryutaro-senpai

The words I’m saying right now, I don’t know if they hurt you
They’ll probably make you hate me forever

“Kau lebih percaya mereka?” tanyaku tak percaya
“Semenjak kau dekat dengan No Minwoo. Aku lebih percaya mereka. Dan terbukti, ku berbeda. Kau berbeda dengan yang ku kenal.”

You, saying that I’m not the same as I used to be, is not completely unture
This changed me is stranger to my self as well
You’re so kind but
That’s the way you are but oh
I don’t know I don’t know
Why I’am like this

Aku mengingat-ingat kembali kejadian yang telah lalu..

Ketika itu, kami sedang berada di kantin bersama saifu. Aku tahu, Saifu menyukai Ryutaro-senpai. Tapi kenapa ia tak mencoba merebutnya dariku? Saifu adalah teman yang baik, re: sahabat.
Tapi, mengapa, saat itu, aku sedang bersama Ryu, tapi aku merasa sendiri. Ryu sedang asyik mengobrolkan tentang fotografer bersama Saifu. Aku benar-benar sendiri. Aku merasa bukan Uci yang dulu lagi.

We were so in love, and you’re here now but oh
I don’t know
I want to find myself now

“Ini semua tak ada hubungannya dengan No Minwoo. Akulah penyebabnya. Maafkan aku. Belakangan ini, aku merasa sendiri. Walaupun kau berada disampingku, aku tetap merasa sendiri.”

Baby I’m sorry, even when I’m with you, I’m lonely
I must be lacking when it comes to love
Please forgive this person horrible person I am

Terlihat, wajah Ryu kaget. Mimic sedihpun keluar dari wajahnya. Ia mendekat. Memegang kedua pundakku. Berkata pelan.
“Maafkan aku. Aku terlalu sibuk dengan duniaku. Maafkan aku” kata Ryu menyesal.
“Ile. Bukan salahmu. Akulah penyebabnya. Aku bukanlah diriku yang dulu. Dan sekarang, aku ingin mencari sosok itu lagi.”

I’m sorry, this is your and my story
I must be worthy of this thing called love, even though I’m by your side
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
You didn’t do anything wrong, I’m the strange one
It seem I’ve already been prepared long ago, for our breakup

Kini Ryu memeluk tubuhku. Kubiarkan tubuhku tenggelam dalam pelukkannya.

I really wanted to treat you well, out of all the times, why is it when I’m confronted by love
I am shrinking away & am linely endlessly


“Maafkan aku. Gomene Ichiko” kata Ryu saat memelukku.
*************
Setelah kejadian itu, Ryutaro-senpai selalu membuatku merasa bahwa diriku sangat berharga untuknya. Aku sangat menyesal saat aku berfikir aku akan meninggalkannya. Tapi aku salah, Ryutaro-senpai is natural person. Aku tidak ingin menyakitinya, tidak ingin membuatnya kecewa.

You’re so kind but
That’s the way you are but oh
I don’t know I don’t know
Why I’am like this

“Ichiko.. doushita no? mengapa kau jadi begini?” Tanya Ryutaro-senpai yang kebingungan melihatku yang menjadi pemurung dan suka melamun sendiri.
“Daijoubu” jawabku sambil memaksakan sebuah senyum simpul.
Ryutaro-senpai menggenggam tanganku dan menatapku khawatir. Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Ia mencium bibirku dengan sentuhan yang lembut.

We were so in love, and you’re here now but oh
I don’t know
I want to find myself now

“Ryutaro-senpai.. gomennasai.. terimakasih untuk segalanya. Terimakasih kau mau menerimaku selama ini.. aku tak bisa bersamamu lagi. Gomennasai”

Baby I’m sorry, even when I’m with you, I’m lonely
I must be lacking when it comes to love
Please forgive this person horrible person I am

“Nande?” Tanya Ryu lalu melekatkan keningnya dengan keningku. Kini jarak kami sangat dekat. Aku bisa melihat wajahnya dengan detail, aku senang, bisa melihatnya dengan jarak sedekat ini, tapi aku juga sedih, aku akan menyakitinya.
“Aku ingin pergi, mencari diriku yang sebenarnya. Terimakasih. Kau adalah cerita hidupku yang paling indah”

I’m sorry, this is your and my story
I must be worthy of this thing called love, even though I’m by your side
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely

“Tidak.. kau tidak boleh pergi” kata Ryu lalu memeluk erat diriku.
“Tidak.. aku harus pergi. Aku tau, kau juga mencintai gadis lain. Pergilah. Cintailah Saifu dengan sepenuh hati. Aku sudah tak tahan lagi hidup seperti ini. Pergilah bersama Saifu”
Aku tak dapat membendung lagi air mataku yang sudah berkumpul di pelupuk mataku. Aku menangis dipelukkannya.

Cuz I’m just another girl
This night is lonely
I can’t take any more, goodbye

Ryu melepaskan pelukkannya. Lalu menatapku dalam. Kemudian ia memelukku lagi lebih erat. Akupun membalas pelukkannya.
“Jangan paksakan.. aku tau, kau mencintai Saifu juga. aku akan bahagia juka kau bersama Saifu..”
“Demo, bagaimana denganmu?”
“Aku tak apa. jangan pedulikan aku”

Cuz I’m just another girl
I’m so lonely
Even though I’m by your side

Setelah hari itu, aku keluar dari sekolah. Mencari arti hidup dan mencari siapa sebenarnya diriku. Bertahun-tahun aku mencoba tak menampakkan diri di depan Ryu dan Saifu, sampai pada suatu siang, di sebuah taman bermain, ku lihat, Ryu dan Saifu sedang bermain dengan gembira, tertawa bersama. Tapi aku tak menampakkan diri didepan mereka. Sudah cukup bagiku melihat orang yang ku cinta tertawa lepas dan bahagia seperti itu bersama sahabatku yang ku sayang. Dengan begitu, aku bisa meninggalkan dunia yang fana ini bersama penyakit sial yang kuderita, leokimia. Beserta kesendirianku yang tiada akhir, aku tak akan menyakiti hati orang lagi dengan kepergianku ini.


Baby I’m so lonely
lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I’m so lonely lonely lonely

(2NE1 – Lonely)

Komentar

  1. errr~
    sejujurnya saia rada bingung...XP
    c ryu dah bilang I hate you??
    tapi balikan lgi??gitu kah??XP

    lyrics nya sengaja disimpen di bawah semua ya??hehe..
    tapi ceritanya dah bagus kok~ :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer