nggak tau juga


satu lagi cerpen nggak jelasku 2 tahun lalu. please leave a comment~

Prolog

“Apa ? .. London ?.. Berapa lama ?.. Dua bulan ?.. yang bener aja ! Skolah gua gimana ?..Apa gua gak dikeluarin tuh dari sekolah ?..Lo yakin ?” Kata Rina ketika menjawab telfon seseorang .
Sedangkan diseberang sana
“Rin ,ada yang mau saya katakan.. kamu mau tidak pergi ke London.. Dua bulan..iya,kamu maukan?.. Skolah kamu ntar kita yang ngurus,kamu gak usah mikirin itu dulu,disana kamu juga dapat guru pelajaran kok.. gak bakalan dikeluarin dah..yakin banget.Ntar ketemu ditempat biasa jam dua oke?”Kata seseorang yang menelefon Rina

Jika aku disana
Apa yang kan terjadi disini ?
Apa aku bisa bertahan disana ?
Tanpa orang tua dan orang yang kukenal ?

Disini akan baik-baik saja tanpa aku
Yang terjadi disini tanpa aku sudah seharusnya terjadi
Aku pasti bisa bertahan disana
Pasti aku bisa ! harus ! percayalah ! I can do it !







                                               1


“Sebenarnya ada apa mom ? kenapa aku harus kesana ? Apa yang akan ku lakukan disana ?” Tanya Rina kepada stylish rambut ternama di Indonesia
“Begini , kamu saya promosikan . kamu akan tampil bersama saya. Jadi ada suatu acara yang mengundang banyak hair stylish didunua , termasuk saya . dan mewajibkan membawa satu model sendiri . Dan saya pilih kamu ! Kamu saya pilih karena kamu adalah orang yang tepat .”
“jadi bagaimana urusannya dengan sekolahku , dan orang tuaku ? apa aku di perbolehkan ?”
“saya sudah menghubungi orang tuamu dan saya sudah berbicara panjang lebar untuk menjelaskan semuanya . dan orang tuamu setuju dengan syarat kamu disana tidak boleh sendirian , disana tetap belajar , urusan sekolah harus clear termasuk untuk ijin dan untuk tidak di keluarkan . Besok saya akan kirim orang untuk mengurisi sekolah mu .”
“apa bemar orang tuaku berbicara begitu ? ”
“apa kamu belum bertemu mereka ?”
“Belum , sehabis pulang sekolah aku kesini makanya aku masih memekai seragam ! ”
“oh , begitu rupanya . kalau begitu kamu saya antar pulang . saya takut orang tuamu akan menghawatirkan mu !”
“baik mom !”
Akhirnya Rina diantarkan pulang ke rumahnya . Sebenarnya keluarga uci bukanlah keluarga yang berada , ia kelurga yang sederhana . bahkan ia sempat tidak bisa memiliki buku-buku sekolah dan perlengkapan yang ia butuhkan karena kekurangan biaya . Tapi Rina tak pernah sedih , malah ia selalu menikmati hidupnya . Rina juga bukan gadis yang cantik , tetapi ia sangat manis . Ia berpostur tinggi bagi seusianya . Ia juga memeliki rambut yang indah , yang halus dan sehat .Ia tak pernah terfifirkan untuk menjadi model , akan tetapi suatu ketika ia main ke sebuah mall dengan teman-temannya untu mencari sebuah bku . Niatnya Rina dan teman-temannya ke toko buku . Tapi mereka mampir kesebuah took yang isinya alat musik yang menyediakan piano besr di tengah panggung. Toko itu berbentuk panggung  . Merekapun masuk ketoko itu ..  Mereka serasa di dalam gedung okestra
“Permisi pak ! bolehkah saya memainkan piano yang disana  ?” Tanya Rina terhadap penjaga toko itu yang terlihat masih muda dan menggunakan seragam ala-ala pianis
“Silahkan jika nona mau . Tetapi jangan membuat kelecetan . mengerti ?”
“Mengerti pak ! terimakasih ”
Rinapun menghampiri piano itu, lalu duduk dan menempati jari-jarinya di tuts-tuts piano . Teman-temannya mengliliniginya seakan grup paduan suara , tetapi mereka tidak menyanyi .
Rinapun memulai permainannya . Ia memainkan lagu dari Regina Spektor – the call . soundtrack film Narnia . Film yang sangat disukainya . Lagu yang membuatnya tegar dengan kata perpisahan.


you come back , when I call you
no need to say good bye

Tepat saat Rina mengucapkan lirik terakhir , ada seorang wanita bertepuk tangan . Lalu dilanjutkan teman-temannya bertepuk tangan tak lupa juga si penjaga toko tadi . Lalu perempuan itu menghampiri Rina .
“hey nak ! permainanmu bagus sekali . seperti pianis sungguhan ! berapa umurmu nak ?”kata wanita itu
“Benarkah ? terimakasih . tiga belas tahun”
“Perkenalkan, saya Medi . Mediana Mita . Ini kartu nama saya” sambil memberi secarik kartu nama kepada Rina
“Pelatih modeling ?” Tanya Rina setelah sekilas membacanya
“iya . saya adalah pelatih modeling . Saya disini sedang mencari seorang murid yang berbakat . Seperti kamu ”
“Ttt..tapi saya tidak menginginkan menjadi model .”
“Lihat saja dirimu nak . kamu tinggi,badan proposional,manis,punya rambut yang indah,dan berbakat !”
“Tetapi saya tidak mempunyai cukup uang untuk mengikuti modeling . Jad maaf,saya tidak bisa menjadi murid anda . Sekali lagi terimakasih ” Kata Rina sambil mengembalikan kartu nama wanita itu kepadanya
“Tetapi saya tidak membutuhkan uang . yang saya butuhkan hanya murid berbakat seperti anda ! Saya akan membuat anda menjadi model yang sukses , jika anda sukses maka sayapun sukses menjadi pelatih model internasional .” Sahutnya cepat-cepat dan memberikan kartu namanya kembali ke Rina .
“Tolonglah saya ! Can you help me please ?”katanya sambil memegang kedua bahu Rina penuh harap .
“Yes,if that true , I can di it !”
“thank you so much . And welcome to modeling world !”
“your’e welcome !”

Dari situlah Rina mengenal dunia model . Setelah setahun belajar dengan Mediana Mita , ia mulai di promosikan olehnya , tetapi Rina hanya menerima job di catwalk . Hanya dalam peragaan busana , tetapi hanya busana untuk remaja .Setelah beberapa kali tampil , ada teman Mediana Mita yang tertarik dengan muridnya yang satu ini . Sideran Diana adalah seorang hair stylish menggemari Rina . Ia ingin Rina menjadi salah satu modelnya . Diana adalah teman Medi . Medipun bersedia anak didiknya diambiloleh Diana . Disitulah Rina bisa membantu orang tuanya dan untuk kehidupan yang lebih baik .

                      ***
“Terimakasih mom ! ” kata Rina ketika sudah sampai dirumahnya
“Oke,dua minggu lagi kamu berangkat ya nak ! Diskusikan dengan orang tuamu juga !”
“Oke , saya masuk dulu ya mom !” Katanya lalu menjauh dari mobil
“Hm,,tumben nih anak-anak kecil gak pada berkeliaran ! biasanya juga maen bola ampe keselet !” Eluh Rina karena dijalan sepi sekali . Memang habis hujan , tapi justru habis hujan anak-anak pada main karena becek . mereka suka itu . Walau aspalnya becek dan bisa tergelincir karnanya .Ia merasa sedih , harus meninggalkan kehidupannya di Jogja . Ia tau , bahwa ia pergi ke London untuk menjadi manusia yang lebih baik , tapi ia sangat berat untuk meninggalkan semuanya , meninggalkan semua kenangandan aktifitas sehari-hari . Kehidupan di London anti pasti sangat berbedadengan di jogja . Ia merasa sedih jika bertemu orang-orang tersayang termasuk keluarga,sahabat,dan tentunya pria yang sedang ia kagumi , kakak kelasnya .
Iapun menuju ke Rumah .Rumah sepi , tidak ada yang duduk-duduk di kursi panjang . Langkahnya semakin berat , dadanya sesak serta tenggorokannya sakit karena menahan tangis . Setelah didepan pintu .
TOK TOK TOK ..
“Assalamualaikum !”
Tanpa menunggu jawaban ia langsung masuk rumah . Ia menuju ruang tamu , karena biasanya mamanya suka mendengarkan lagu dari player yang dipasang ayahnya diruang tamu . Tepat , Great job Rina  ! Mamanya ada disana , dengan tatapan kosong , sepertinya matanya sembab , habis menangis sehingga ia tidak menyadari kedatangan anaknya .
“Mah!Aku pulang”kata Rina lalu mencium tangan lalu pipi mamanya .
“Di anter sama siapa nduk ?”
“Sama ibu Diana , tapi langsung terusan . ”
“Ya udah , ganti baju dulu sana , abis itu makan . Tidur sebentar terus mandi . habis itu pake baju yang sopan .”
“Mau pergi kemana ?”
“Enggak pergi kemana-mana . Nanti kamu juga tau kok nduk ! Sana ganti baju !” Kata mamanya lalu mencium kening anaknya , begitu hangat dan berarti . Rina yang tak tahan dengan perasaan yang menyakitkan dan tenggorokan yang sakit , Ia menangis . Di pelukan yang begitu hangat . Mamanya juga tak kuasa menahan air matanya untuk jatuh ,mendarat dipipi , begitu deras . Membuat pipinya basah .
“Mama , aku nggak sanggup ! aku nggak sanggup ma !!”
“Mama tau . mama juga enggak sanggup ninggalin kamu sendirian . Kamu kemah saja mama sudah tidak tahan , khawatirnya setengah mati … Apalagi di london ….”
Karena sudah tidak sanggup lagi mengatakan yang ada dihatinya , mamanya hanya memeluknya , erat , hangat . Rina ingin wktu berhenti . Agar bisa selama-lamanya bersama mamanya . Tapi itu jelas sangat tidak mungkin .

“Mbak, mbak Rina besok bawa oleh-oleh ya kalo udah pulang ! oke ?”
“Sipp!Kamu mau dinawain oleh-oleh apa ? Bule ? Bule juga boleh kok , asal bulepotan aja .. jangan bule-bule yang lain hahaha !”
“Emoh , apa aja terserah . bawain buku cerita aja yang original sana. Aku juga pengen bisa bahasa inggris kayak mbak Rina. Biar bisa ke luar negri. ”
“Oke ! kita kapan-kapan ke luar negri bareng ya. Kalo kamu udah gede !” kata Rina  sambil mengelus-elus kepala adiknya sematawayang .
“Oke ,, siapa takut ?”
“Eits , tapi ada syaratnya dong !”
“Apa ?”
“Satu , besok kamu harus lebih pinter dan rajin daripada mbak Rina. Dua, kamu harus belajar mandiri dan enggak terganung sama orang lain. Tiga,Harus lebih sabar,tabah,dan ikhlas. Empat, jangan gampang menyerah ! Bisa kagak ente ?”
“Wah , susah, berat, hm… liat aja besok ! tapi tenang aku pasti bisa ! inget tu mbak !”
“Oh iya, satu lagi. Kamu harus lebih sukses daripada aku ! Bisa ?”
“Hm,, oke ! tapi kenapa harus mbak ?”
“Kamu nggak mau nge-bahagiain mama sama bapak ?”
“ya mau lah !”
“Makanya itu .. Kamu harus lebih sukses daripada aku. Plus, jangan buats sedih mereka. Jangan kayak aku.”
“Oke kalo gitu. Aku mau !”
“Deal?”
“Deal!”
“Ya udah. Aku mau tidur dulu . Mau tidur enggak ? Sini tak keloni ”
“Enggak, tadi aku dah tidur sebentar. Aku mau maen dulu ”
“O,, ya udah sana.”
Rinapun merebahkan kepalanya. Ia ingin sejenak melupakan segala masalah yang ada dihidupnya. Dengan segala kerendahan diri iapun berdoa pada Allah .

Ya allah, aku ingin sejenak melupakan semuanya dalam tidurku. Aku ingin Allah,mama dan semuanya meridhai aku untuk pergi ke London. Dan juga aku sendiri,untuk meridhai untuk pergi dari jogja sejenak.
Semoga semua kejadian ini ada hikmahnya dan mebuat aku semakin dewasa dan bijaksana dalam menangani suatu masalah. Dan jika aku berada di London kelak, aku ingin mendapat pengalaman yang seru, yang membuat aku menjadi diriku sendiri . Aku nggak mau berubah,aku ingin menjadi diriku sendiri, seperti ini. Semoga semua hal yang baik terjadi pada kami semua . Amin ya rabbal alamin …

Itulah doa yang keluar dari mulut Rina. Iapun tertidur. Nyenyak. Setelah sejam Rinatertidur ia bangun. Pukul 16.25. Ia buru-buru ke kamar mandi untuk cuci muka dan sebagainya. Setelah itu ia mengambil camilan yang ada di lemari makan dan tak lupa juga minum. Iapun nongkrong di depan tv , rutinitas remaja cewek , yaitu nonton drama korea. Ia juga suka fashion cewek-cewek korea. Lucu. Orang-orangnya juga. Ganteng+cantik gitu katanya.
“mbak,tadi ditivi ada vierra lho. ”kata Mima adiknya
“ho.o po ? Nyanyi apa Cuma ngomong-ngimong tok? Nyanyi apa tadi ?”
“Dua-duanya. Ya gitu lah pokoknya.”
“Yowes. Mbak Rina mau nonton ini dulu. ”
Tanpa menjawab Mima langsung ngeloyor, biasa kalo nggak main sepeda-sepedaan ya mainan boneka kalo nggak pasar-pasaran. 

Komentar

Postingan Populer